Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

 Keanekaragaman hayati Tingkat Ekosistem. 

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merujuk pada keragaman spesies, genetik, dan interaksi antar organisme di dalam suatu ekosistem. Hal ini mencakup berbagai bentuk kehidupan seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta interaksi antara mereka.

Dilansir dari Gramedia Blog, Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi pula.

Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik antara mahluk hidup (komponen biotik) dan lingkungan sekitarnya (komponen abiotik).

Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri tersendiri, meliputi lingkungan kimianya, vegetasi/tumbuhan, dan hewan yang tinggal disana. Ekosistem yang beragam menyebabkan jenis mahluk hidup yang beragam pula, setiap ekosistem memiliki jenis mahluk hidupnya sendiri-sendiri.


Ada 2 komponen pembentuk ekosistem yaitu;
 

  1. Komponen Biotik (mahluk hidup)
Komponen biotik merupakan komponen pada ekosistem yang bernyawa atau hidup, komponen ini meliputi produsen (tumbuhan, alga), konsumen ( hewan, manusia) dan dekomposer (bakteri, jamur).

     2. Komponen Abiotik (mahluk tak hidup)
Komponen abiotik merupakan komponen pada ekosistem yang tak bernyawa, seperti suhu, udara, air, tanah, cahaya matahari, dan lain sebagainya. 


Untuk memahami mengenai keanekaragaman hayati tingkat ekosistem, saya telah membuat satu vidio tentang keanekaragaman hayati tingkat ekosistem tersebut.














Komentar

Postingan Populer